SUARAINTERAKTIF.COM,MUNA BARAT – Memasuki usia ke-11 tahun, Kabupaten Muna Barat diharapkan tidak hanya menjadikan hari lahir daerah sebagai acara seremoni tahunan semata, melainkan momentum refleksi atas perjuangan, arah dan cita-cita pembangunan yang selama ini di harapkan.
Kelompok Studi Mahasiswa Tiworo Kepulauan (KOSMA TIKEP) menilai, setelah lebih dari satu dekade berdiri, Muna Barat belum menunjukkan lompatan signifikan dalam pemenuhan kebutuhan dasar rakyat. Ketua Umum KOSMA TIKEP, Abdul Farid Pratama, menyampaikan bahwa masyarakat kini tidak lagi butuh janji dan slogan, tetapi realisasi nyata di lapangan.
” Kami menghargai semangat baru yang dibawa kepemimpinan Bupati Muna Barat saat ini, termasuk visi ‘Liwu Mokesa’. Namun, jargon perubahan tak akan berarti tanpa bukti konkret di lapangan. Rakyat tidak butuh jargon, mereka menunggu implementasi nyata,” tegas Farid, Rabu (23/7/25).
Lanjut, KOSMA TIKEP juga menyoroti persoalan klasik lain nya yang dianggap belum terselesaikan seperti ketimpangan infrastruktur antarwilayah, buruknya akses terhadap layanan dasar, serta lemahnya transparansi pengelolaan anggaran daerah.
Menurut mereka, di usia ke-11 tahun ini, Pemkab Muna Barat seharusnya mampu memprioritaskan belanja daerah secara produktif yang ber fokus pada kebutuhan dan pelayanan dasar. Mengacu pada Instruksi Presiden No. 4 Tahun 2022 dan sejumlah regulasi keuangan negara lainnya, mereka mendesak agar program-program seremoni yang tidak berdampak langsung kepada masyarakat segera dievaluasi.
” Stop belanja seremoni yang mahal namun tidak menyentuh kebutuhan riil warga. Anggaran daerah baiknya di fokuskan pada perbaikan jalan, air bersih, layanan kesehatan, pendidikan berkualitas, serta dukungan konkret bagi UMKM, petani, dan nelayan,” ujar Farid.
Tak hanya itu, KOSMA TIKEP juga mendorong peningkatan partisipasi publik dalam proses perencanaan pembangunan. Bagi mereka, mahasiswa dan pemuda bukan oposisi kekuasaan, melainkan mitra strategis yang siap berkontribusi demi kemajuan daerah.
” Selamat ulang tahun ke-11 untuk Kabupaten Muna Barat. Harapan kami, visi besar ‘Liwu Mokesa’ tak hanya berakhir sebagai sebuah slogan, tapi menjadi wajah nyata dari tata kelola pemerintahan yang adil, transparan, dan berpihak pada rakyat,” tutup Farid.
