SUARAINTERAKTIF.COM,MUNA – Jalan penghubung Desa Moasi–Lakarama, Kecamatan Towea, Kabupaten Muna, kini memprihatinkan. Kondisi rusak parah membuat akses warga terganggu, mobilitas tersendat, hingga aktivitas ekonomi terhambat.
Hasil pantauan di lapangan menunjukkan hampir seluruh ruas jalan tidak lagi layak. Lapisan aspal hilang digantikan kubangan dan kerikil tajam. Saat hujan, jalur berubah menjadi genangan licin yang rawan kecelakaan; sementara di musim kemarau, debu pekat menyesakkan pernapasan.
Kondisi ini sudah lama dikeluhkan warga melalui pemerintah desa dan kecamatan, namun hingga kini belum ada langkah nyata dari pemerintah daerah.

Tokoh pemuda Towea, Ilham Ambrun, menilai pemerintah lamban merespons persoalan infrastruktur dasar masyarakat.
” Pemerintah harus segera peduli dan bertindak. Jangan menunggu gelombang protes warga baru ada perhatian. Jalan ini adalah kebutuhan dasar masyarakat, bukan sekadar janji politik,” tegas Ilham saat memberikan keterangan persnya, Sabtu (23/8/25).
Ia menambahkan, masyarakat Towea berhak mendapatkan perhatian yang sama sebagaimana halnya wilayah lain yang ada di Kabupaten Muna. Menurutnya, kerusakan jalan tidak sekadar soal kenyamanan, tetapi menyangkut hak warga untuk hidup layak.
” Kami merasa diabaikan. Padahal masyarakat di wilayah ini sangat bergantung pada akses jalan darat. Selama ini hanya janji, tapi belum ada perbaikan nyata,” kritiknya.
Kerusakan jalan Moasi – Lakarama berdampak langsung pada perekonomian. Hasil bumi sulit dipasarkan, biaya transportasi melonjak, hingga anak-anak sekolah harus berjuang menempuh perjalanan berbahaya setiap hari.
Warga berharap Bupati Muna bersama dinas terkait segera turun tangan. Perbaikan jalan ini dinilai bukan sekadar pembangunan fisik, melainkan bentuk keadilan sosial dan tanggung jawab pemerintah terhadap masyarakat kepulauan.