Perebutan Ketua KONI Sultra Dimulai, Hasanuddin Jadi Kandidat Perdana

SUARAINTERAKTIF.COM, KENDARI – Kontestasi pemilihan Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Sulawesi Tenggara resmi dimulai, dan atmosfernya langsung memanas. Nama La Ode Hasanuddin Kansi muncul sebagai sosok pertama yang mengambil formulir pendaftaran, menandai keseriusannya untuk bertarung di gelanggang olahraga yang kini tengah jadi sorotan publik.

Langkah cepat Hasanuddin tak hanya mengejutkan banyak pihak, tapi juga menyiratkan pesan kuat: ia siap membersihkan KONI Sultra dari jeratan kolusi, korupsi, dan nepotisme yang selama ini dituding membelit lembaga tersebut.

“Ini bukan soal ambisi pribadi, ini soal tanggung jawab moral,” tegas Hasanuddin saat ditemui di Kendari, Selasa (22/7). “Saya ingin membebaskan KONI Sultra dari praktik KKN dan menjadikannya lembaga profesional yang berpihak pada atlet dan prestasi.”

Hasanuddin bukan nama asing dalam dunia aktivisme. Ia dikenal sebagai Ketua Dewan Pembina Lembaga Aliansi Pemuda dan Pelajar (AP2) Sultra, dan telah lama menyuarakan reformasi di berbagai sektor. Kini, ia membawa semangat perubahannya ke tubuh KONI, yang menurutnya harus dikembalikan ke khitahnya: menjadi rumah besar bagi seluruh cabang olahraga.

“Saya ini anak petani, bukan anak pejabat. Tapi saya punya mimpi besar menjadikan KONI sebagai tempat semua cabor bisa tumbuh, bukan alat kekuasaan atau ajang jual-beli jabatan,” ujarnya dengan penuh semangat.

Tak hanya bermodal idealisme, Hasanuddin juga membawa visi tata kelola KONI yang lebih bersih dan transparan. Ia berjanji melibatkan pelatih, atlet, hingga pengurus cabor dalam setiap pengambilan kebijakan.

“Semua harus diperlakukan adil. Tak boleh ada cabor yang merasa dianaktirikan. Kita harus benahi sistem dari hulu ke hilir, supaya atlet kita benar-benar bisa mengharumkan nama daerah,” jelasnya.

Hasanuddin menegaskan, dirinya tak membawa misi politik dalam pencalonannya. Justru, ia ingin menjauhkan KONI dari campur tangan kepentingan tertentu.

Baca Juga  Pemkot Resmi Launching 65 Koperasi Merah Putih, Ketua KMP Anggeoya: Ini Langkah Nyata untuk Ekonomi Warga

“KONI harus bebas dari aroma penyimpangan. Kalau lembaganya bersih, pembinaan atlet pun akan maksimal. Saya ingin KONI kembali dipercaya,” tegasnya.

Langkah Hasanuddin menjadi pendaftar pertama bukan tanpa alasan. Ia menyebutnya sebagai bentuk kesiapan, keterbukaan, dan komitmen terhadap proses yang jujur.

“Saya ingin menunjukkan bahwa proses ini bisa dijalani dengan cara-cara terhormat. Tidak ada permainan belakang layar. Ini pertarungan gagasan dan integritas. Saya datang lebih awal karena saya siap,” pungkasnya.