SUARAINTERAKTIF.COM,KENDARI – Puluhan pedagang dan warga Pasar Anduonohu mendatangi Mapolsek Poasia, Sabtu (26/7/2025), sebagai bentuk dukungan terhadap keberhasilan aparat dalam mengungkap dan menangkap para pelaku pencurian yang selama ini meresahkan warga, khususnya para pedagang pasar andonuhu.
Kedatangan massa ini berlangsung damai dan spontan, sebagai wujud apresiasi atas respons cepat dan tindakan tegas yang dilakukan Polsek Poasia dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas).
Ketua RT 20/RW 007 Kelurahan Anduonohu, Amran, yang memimpin rombongan, menegaskan bahwa kehadiran mereka adalah dukungan moral terhadap Polsek Poasia. Ia menilai kinerja jajaran kepolisian, khususnya dalam penanganan kasus pencurian di pasar, sangat layak diapresiasi.
” Kami datang untuk menyampaikan dukungan kepada aparat kepolisian, khususnya Polsek Poasia yang sudah sigap menangani kasus pencurian. Jangan ada lagi pihak-pihak yang menyudutkan polisi. Kami warga tahu betul bagaimana kerja keras mereka,” tegas Amran.
Ia juga menyampaikan komitmen warga untuk terus mengawal proses hukum agar tidak ada tekanan atau intervensi dari pihak luar terhadap penanganan perkara tersebut.
Salah satu pedagang yang menjadi korban, Apriani, menyampaikan harapannya agar kasus ini diusut tuntas dan semua pelaku diproses hukum, sehingga ada efek jerah.
” Kami menduga pencurian ini tidak dilakukan sendiri. Kami berharap semua pelaku ditindak tegas. Jangan sampai ada yang coba-coba membela pencuri. Itu menyakiti kami sebagai korban,” ujarnya.
Apriani juga mengingatkan bahwa jika ada pihak yang mencoba menyudutkan polisi, masyarakat siap memberikan perlawanan secara legal dan terbuka.
” Kalau ada yang memutarbalikkan fakta atau mencoba mengkriminalisasi polisi yang sudah bekerja profesional, maka kami siap turun lagi. Ini suara warga dan pedagang, bukan rekayasa,” tandasnya.
Kapolsek Poasia, AKP Samsir Bahar, menyampaikan apresiasi atas dukungan warga. Ia menegaskan bahwa keberhasilan penangkapan ini adalah hasil kerja tim dan pantauan intensif selama lima hari terhadap pelaku yang kerap berpindah-pindah tempat.
” Terima kasih kepada warga atas dukungannya. Kami tidak bisa bekerja sendiri. Sinergi dan kepercayaan masyarakat menjadi kekuatan utama kami dalam menjaga Kamtibmas,” ujar AKP Samsir.
AKP Samsir juga membantah tudingan adanya kekerasan saat penangkapan. Ia memastikan bahwa semua prosedur dilakukan sesuai hukum yang berlaku.
” Penangkapan dilakukan Rabu sekitar pukul 03.00 WITA di sebuah rumah kos. Tidak ada kekerasan. Tindakan kami tegas dan terukur, untuk mencegah adanya upaya pelaku melakukan perlawanan dan melarikan diri. Semua prosedur sudah kami siapkan, termasuk surat tugas dan surat penangkapan, yang diserahkan kepada keluarga setelah penangkapan,” jelasnya.
Sementara itu, pelaku berinisial Z, (Zabur alias Acung), juga membantah isu bahwa dirinya mengalami kekerasan berlebihan dari polisi.
” Apa yang saya alami memang sudah seharusnya karena perbuatan saya. Tidak benar saya dianiaya sampai nyaris lumpuh, itu hoaks,” ungkapnya saat dimintai keterangan.
Hingga kini, pihak Polsek Poasia masih terus mengembangkan kasus tersebut untuk mengungkap kemungkinan keterlibatan pihak lain.
Dengan dukungan masyarakat yang semakin kuat, Polsek Poasia menunjukkan bahwa upaya menciptakan wilayah aman dan tertib bukan hanya tugas aparat, melainkan juga tanggung jawab bersama.
